🦒 Jenis Tekstil Dapat Berasal Dari Serat Berikut Ini Kecuali

TRIBUNPONTIANAKCO.ID - S erat alam merupakan jenis bahan baku untuk pembuatan benang atau kain yang berasal dari tumbuhan, hewan, atau melalui proses geologis. Serat alam berasal dari bahan alam yang bisa dimanfaatkan dan diolah. Serat alam bersifat alami dan tidak mengandung bahan kimia. Tuliskan5 bahan tekstil yang berasal dari serat alam! 1 months ago. Komentar: 0. Dibaca: 42. Share. Like. Kiat Bagus Yang Berasal dari. 22 Desember 2021 04:35. Kaingrey untuk batik sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Beberapa diantaranya ada yang berupa kain blacu, kain tenun yang dibuat oleh alat tenun bukan mesin (ATBM) dan kain tenun gedhog. Bagaimanapun metode pembuatannya kain grey sangat bagus digunakan untuk menciptakan batik yang indah. ondi jwb secepat nya tegese tembung mala yaiku Terangna tegese tembung tembung iki! 3.winasis 4.sabarakan 5.piyandel 6.ampuh 7.gaib 8.empu 9.diwarangi 10.tayeng Padaartikel kali ini kita akan membahas jenis-jenis serat kain tekstil. Langsung saja simak artikel berikut ini. Jenis Serat Sintetis / Serat Buatan Kain Tekstil 1. Serat Rayon Asetat . Sekiranya kita bisa tahu bahan dasar dari pembuatan kain yaitu serat. Serat sangat banyak sekali kegunaannya selain digunakan untuk bahan dasar kain. Seratkapas mempunyai ciri-ciri biji kapasnya kering dan cukup kuat, biasanya jenis serat kapas ini dimasukkan kedalam sarung bantal untuk dijadikan bantal. Teksturnya lembut namun kuat, berwarna putih dan empuk. 2. Serat Sutera. Serat yang digunakan untuk membuat pakaian berasal dari kepompong ulat sutera, biasanya pakaiannya berkilauan dengan Tekstiladalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang lalu dirajut atau ditenun menjadi kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan tekstil lainnya. rasanya adalah suatu keharusan kita untuk mempelajari kerajinan tekstil sebagai salah satu produk yang dapat diandalkan di negeri ini. Berikut ini Bahanserat ini memang berasal dari. Beberapa jenis serat bahan tekstil buatan antara lain sebagai berikut. Serat kain tekstil merupakan salah satu bahan yang penting dalam pembuatan kain tekstil. Mengenal lebih dekat 7 jenis serat tekstil beserta karakteristiknya. Jenis serat sintetis / serat buatan kain tekstil 1. Source: konveksihasan.com Padaartikel kali ini kita akan membahas jenis-jenis serat kain tekstil. Serat galian adalah bahan yang berasal dari dalam tanah contoh asbes dan logam benang logam bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah untuk mengisi aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam. Serat Materi Pakaian Tekstil Serat Materi Pakaian Tekstil N3h75Z7. Tekstil adalah kain yang dibuat dengan membuat jaringan benang atau serat yang saling terkait, yang dibuat dengan memelintir serat mentah menjadi panjang dan pendek dengan jarum atau dengan bantuan mekanis atau kimia. Kebanyakan tekstil dibentuk dengan menenun, merajut atau merajut, kadang-kadang dengan mesin atau dengan tangan. Sebuah tekstil dapat dibuat dari salah satu dari delapan kain dasar berikut nilon, rayon, katun, poliester, wol, sutra, wol dan campuran kapas. Nama-nama tersebut sering digunakan untuk menggambarkan kain daripada untuk mengidentifikasi jenis serat. Tetapi untuk memudahkan identifikasi, istilah tekstil’ umumnya akan dari setiap produk tekstil atau pakaian adalah serat, atau benang atau serat, yang menyusunnya. Serat-serat ini dibentuk menjadi bentuk dasar benang dan/atau ditempatkan di dalam alas atau selubung. Serat dan backing atau selubung kemudian dijalin bersama secara berurutan untuk membentuk kain atau tekstil dibangun dari serat alami seperti kapas, rami, rami, sisal dan bambu. Bahan utama yang digunakan dalam konstruksi adalah kapas, rami, sisal dan bambu. Serat ini digabungkan dengan serat sintetis seperti poliester, nilon dan polipropilena untuk menghasilkan benang dan/atau benang yang telah diproduksi sebelumnya untuk penggunaan eceran atau pembuatan tekstil, kain disiapkan dari bahan baku. Tekstil atau pakaian jadi dibuat dari kain atau benang. Proses pencelupan melibatkan penerapan pewarna pada benang atau benang menggunakan pigmen cair, udara atau bubuk. Pewarna menembus benang dan selanjutnya diambil oleh pemotong benang benang, mesin pemintalan benang atau dengan tangan. Ini kemudian dinaikkan menjadi tabung silinder, yang berputar dan membentuk kain menjadi produk yang banyak jenis tenun tekstil yang tersedia di pasaran saat ini. Ini termasuk tenunan datar sering dikenal sebagai tenunan spandeks atau tenunan merino, tenunan kabel, tenunan cincin, dan tenunan alat tenun. Masing-masing jenis tenun yang berbeda ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, itulah sebabnya produsen memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Beberapa dari berbagai jenis teknik tenun ini dapat secara luas diklasifikasikan ke dalam empat kategori utama sesuai dengan aplikasinyaTenunan datar Tenunan datar dianggap sebagai pilihan ekonomis karena ringannya yang tinggi. Ini juga dianggap sebagai pilihan yang sangat baik untuk sifat serap karena benang atau serat dipintal pada area yang luas. Manfaat lain dari tenun jenis ini adalah sangat mudah untuk diproduksi. Tidak seperti anyaman kabel atau cincin, anyaman datar tidak menggunakan jahitan zigzag, yang berarti desainnya tidak terlalu rumit. Namun, bentuk serat tekstil ini membutuhkan ketahanan abrasi berkualitas tinggi karena ketidakmampuannya untuk menutupi benda tajam seperti Di sisi lain, penggunaan untaian serat dengan lebar yang bervariasi dapat membuat kain lebih kokoh, lebih kuat, dan lebih ringan daripada jenis datar. Tenunan kabel memiliki jahitan zigzag atau bordir, yang keduanya meningkatkan kerumitan produk jadi. Karena ketahanannya terhadap abrasi, panas, bahan kimia, dan sinar matahari, kain katun biasanya digunakan pada langkah pertama proses produksi, sedangkan serat sintetis dipertimbangkan dan Determinasi. Untuk memastikan daya tahan pakaian Anda, penting untuk mengetahui serat atau varietas mana yang terbaik untuk kebutuhan spesifik Anda. Saat melihat berbagai jenis serat tekstil di pasaran saat ini, Anda perlu menentukan sifat apa yang dimiliki masing-masing serat tekstil, terutama dalam hal daya serap. Misalnya, nilon lebih menyerap daripada kapas, tetapi kedua serat ini sangat baik untuk serat alami karena ketahanannya terhadap abrasi. Views 1,857 Serat Tekstil merupakan salah satu cara memfasilitasi diri sendiri supaya menemukan tipe bahan yang cocok untuk barang tertentu. Kita bisa Mengidentifikasi kualitas yang tepat dalam pembuatanya. Secara umum, serat tesktil dibagi menjadi 2, yakni serat alami yang berasal dari alam serta serat buatan yang asalnya dibuat oleh tangan manusia. Sejarah Perkembangan Serat SERAT dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi seperti pada tahun SM negara Cina sudah menghasilkan SERAT sutera dan tahun SM telah berdiri industri kapas di India, SERAT flax pertama digunakan di Swiss pada tahun SM dan SERAT wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 3000 SM. Selama ribuan tahun SERAT flax, wol, sutera dan kapas melayani kebutuhan manusia paling banyak. Pada awal abad ke 20 mulai diperkenalkan SERAT buatan hingga sekarang bermacam-macam jenis SERAT buatan diproduksi. Produksi Serat Produksi SERAT alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan tetap, tetapi persentase produksi SERAT tekstil makin lama makin menurun dikarenakan kenaikan produksi SERAT-SERAT buatan yang makin tinggi. Hal ini disebabkan karena Tersedianya SERAT alam sangat terbatas pada lahan yang ada dan iklim. Pada umumnya sifat-sifat SERAT buatan lebih baik daripada SERAT alam. Produksi SERAT buatan dapat diatur baik jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya. SERAT bisa dibagi menjadi dua kelompok , yakni SERAT alam dari binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mineral SERAT buatan dari polimer alam, polimer sintetik, dan lainnya. Jenis-jenis dan Kegunaaan Serat Tekstil Serat Alami Kapas Kapas merupakan serat alami yang paling banyak dipakai dalam pakaian yang asalnya dari biji tanaman kapas. Serat tunggalnya berstruktur datar, mempunyai rongga, berbengkok serta mirip seperti pita. Bahan kapas ciri-cirinya kuat, lembut, daya serapnya baik, tapi mudah berkerut serta mudah rusak oleh serangga dan jamur. Dalam Pembuatannya kapas dipakai skala luas untuk produk tekstil, bahan handuk, baju mandi, pakaian rajut, serta sprei. Umumnya bahan ini dicampurkan dengan serat lain seperti rayon, polyester dan spandeks. Linen Berasal dari tanaman rami, linen menjadi serat paling mahal serta dalam industri padat karya hanya diproduksi dalam skala kecil. Terdiri dari selulosa, pektin, abu serta jaringan kayu menjadikan bahan ini memberikan rasa sejuk dan segar saat cuaca panas. Linen adalah serat yang kuat tapi elastisitasnya buruk sehingga mudah kusut. Saat dicuci, seratnya menjadi halus. Selain itu bahan ini mempunyai daya serap baik, memberikan rasa sejuk saat dipakai, kebal serangan ngengat, tapi mudah rusak oleh jamur serya keringat. Bahan ini dibuat untuk pakaian seperti rok, kemeja, serta setelan atau bisa juga perabot seperti taplak meja, sprei, bahan koper dan kanvas. Dalam penggunaannya, linen umumnya dicampur dengan serat kapas. Wol Serat wol berasal dari kulit domba bersifat kasar dan berkerut. Jenis domba juga mempengaruhi dari variasi seratnya. Biasanya, serat wol yang lembut serta hangat cenderung mempunyai sisik yang banyak di permukaannya. Tampilannya lebih kusam kalau dibandingkan kadar serat wol yang lebih sedikit. Bahan wol bersifat higroskopis atau mudah menyerap kelembaban, tampilannya berkerut, serta tahan pada listrik statis. Sehingga dalam penggunaannya, wol banyak dibuat untuk bahan jaket, sweater, topi, dan karpet. Sutera Bahan Sutera terdiri dari benang halus yang berasal dari ulat ngengat atau ulat sutera yang komposisinya berisi protein. Sutera berstruktur prisma yang bisa membiaskan cahaya dari berbagai sudut hingga terlihat mengkilap. Bahan tersebut bersifat tidak licin, lembut, ringan, kuat, elastisitas sedang, mudah rusak karena terkena paparan sinar matahari atau serangga. Sutera banyak dipakai pada kemeja, dasi, blus, gaun formal, piyama, pakaian dalam sampai pakaian untuk kalangan high-mode. Sementara untuk perabotan, bahan ini dipakai untuk hiasan dinding. Serat Buatan Rayon Rayon terbuat dari polimer alami terbuat dari serat selulosa, Tapi bukan diketagorikan serat sintetis ataupun serat alami. Karakteristiknya lembut, halus, daya serap tinggi serta berkilau. Dalam pembuatannya, bahan yang dibuat untuk pakaian seperti blus, gaun, jaket, pelapis jas. Rayon juga bisa untuk perabotan contohnya sprei, handuk, selimut dan jendela. Nilon Zat pembentuk serat nilon merupakan poliamida sintetis rantai panjang yang terdiri dari unsur-unsur contohnya karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen. Lalu, gabungan itu dibentuk menjadi serat. Serat ini mempunyai karakteristik yang tangguh, elastisitas tinggi, termoplastik, mempunyai sifat kilau hingga kusam, tahan pada jamur dan serangga. Nilon dipakai untuk pakaian seperti stoking, celana dalam dan legging. Sementara untuk perabot dipakai untuk parasut, tali, kantung udara, dan selang. Polyester Polyester terbentuk dari polimer sintetik rantai panjang terdiri dari unsur dasar karbon, oksigen serta hirogen yang dipolimerisasikan. Bersifat termoplastik, kuat serta tidak menyerap, maka bahan ini dipakai untuk kemeja, jaket dan topi. Selain itu, polyester dipakai untuk perabot rumah tangga contohnya furnitur berlapis, seprai, selimut, dan sabuk pengaman. Spandeks Spandeks terbuat dari poliuretan tersegmentasi yang unsur dasarnya berasal dari nitrogen, hidrogen, karbon dan oksigen lalu membentuk rantai panjang. Sifatnya sangat elastis, nyaman serta retensi yang tinggi sehingga tahan lama. Bahan spandeks banyak dipakai untuk kaus kaki, pakaian renang, pakaian aerobik, legging, serta lainnya. Akrilik Terbentuk dari akrilonitril, akrilik mempunyai rantai panjang dari proses campuran unsur karbon, hidrogen serta nitrogen yang rumit. Ciri-ciri mirip dengan kain wol yang lembut sehingga sering disebut imitasi wol. Bentuknya retentif serta daya elastistasnya tinggi. Akrilik banyak dipakai sebagai pelapis sofa dan kursi karena tahan sobek serta tahan lama. Sifat Serat Tekstil Katun Sifat-sifat bahan katun adalah bersifat hidroskopis atau menyerap air, mudah kusut, kenyal, dalam keadaan basah kekutannya bertambah lebih kurang 25%, dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi. Katun linen tersebut mengandung lilin, oleh sebab itu tidak perlu dikanji. Katun lenan ini tidak tahan chloor. Sementara rayon lebih licin dan mengkilap, tidak menghisap debu dan kotoran, karna kotoran itu melekat hanya pada permukaan bahan saja. Sedangkan sintetis sifatnya tidak jauh berbeda dengan katun lainnya. Wol Bahan wol memiliki sifat sangat kenyal hingga tidak mudah kusut, bila wol dipanaskan akan menjadi lunak karena kenyalnya berkurang. Wol bersifat mengikat dan panas, karena serabut wol keriting. Udara dalam pori-pori wol bertahan, bila dipakai dapat mengantarkan panas, wol tidak tahan akan ngengat. Sutera Bahan sutera memiliki sifat lembut, licin dan berkilap, kenyal dan kuat. Dalam keadaan basah sutera berkurang kekuatannya 15%. Bahan sutera tahan ngengat, banyak menghisap air dan bila dipakai memberi rasa sejuk. Dacron, polyester dan nylon Bahan tekstil ini apabila dicuci cepat menjadi kering, tidak kusut jadi tidak perlu di setrika, kuat dan tahan lama dipergunakan, lebih tahan panas. Golongan Serat Tekstil Serat Selulosa Serat tumbuhan/serat pangan biasanya tersusun atas selulosa, semiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang dari selulosa adalah mudah menyerap air higroskopis, mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran menimbulkan bau dan arang seperti terbakar. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain rami. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat Protein Serat tekstil yang mengandung gugus kimia protein yang utama diproduksi adalah Serat sutera Serat wool Sifat umum serat protein adalah sangat mudah menyerap air higroscopis dibanding serat kapas, karena moisture regain serat kapas 8,5% sedangkan moisture regain serat sutera 11-12% dan wool 16%. Jika dilakukan uji pembakaran akan menimbukan abu hitam rapuh mengarang berkerikil, dan bau pembakarannya seperti rambut terbakar, nyala apinya cepat terambat. Demikianlah artikel dari tentang Apa itu Serat Tekstil Pengertian, Produksi, Jenis, Sifat, Golongan, Protein, Sejarah Perkembangan semoga bermanfaat Daftar Isi1 Pengertian Serat Tekstil2 Sejarah Perkembangan Serat3 Produksi Serat4 Jenis-jenis dan Kegunaaan Serat Akrilik5 Sifat Serat Dacron, polyester dan nylon6 Golongan Serat Tekstil7 Serat Protein Serat Tekstil merupakan salah satu cara memfasilitasi diri sendiri supaya menemukan tipe bahan yang cocok untuk barang tertentu. Kita bisa Mengidentifikasi kualitas yang tepat dalam pembuatanya. Secara umum, serat tesktil dibagi menjadi 2, yakni serat alami yang berasal dari alam serta serat buatan yang asalnya dibuat oleh tangan manusia. Sejarah Perkembangan Serat SERAT dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi seperti pada tahun SM negara Cina sudah menghasilkan SERAT sutera dan tahun SM telah berdiri industri kapas di India, SERAT flax pertama digunakan di Swiss pada tahun SM dan SERAT wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 3000 SM. Selama ribuan tahun SERAT flax, wol, sutera dan kapas melayani kebutuhan manusia paling banyak. Pada awal abad ke 20 mulai diperkenalkan SERAT buatan hingga sekarang bermacam-macam jenis SERAT buatan diproduksi. Produksi Serat Produksi SERAT alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan tetap, tetapi persentase produksi SERAT tekstil makin lama makin menurun dikarenakan kenaikan produksi SERAT-SERAT buatan yang makin tinggi. Hal ini disebabkan karena Tersedianya SERAT alam sangat terbatas pada lahan yang ada dan iklim. Pada umumnya sifat-sifat SERAT buatan lebih baik daripada SERAT alam. Produksi SERAT buatan dapat diatur baik jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya. SERAT bisa dibagi menjadi dua kelompok , yakni SERAT alam dari binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mineral SERAT buatan dari polimer alam, polimer sintetik, dan lainnya. Jenis-jenis dan Kegunaaan Serat Tekstil Kapas Kapas merupakan serat alami yang paling banyak dipakai dalam pakaian yang asalnya dari biji tanaman kapas. Serat tunggalnya berstruktur datar, mempunyai rongga, berbengkok serta mirip seperti pita. Bahan kapas ciri-cirinya kuat, lembut, daya serapnya baik, tapi mudah berkerut serta mudah rusak oleh serangga dan jamur. Dalam Pembuatannya kapas dipakai skala luas untuk produk tekstil, bahan handuk, baju mandi, pakaian rajut, serta sprei. Umumnya bahan ini dicampurkan dengan serat lain seperti rayon, polyester dan spandeks. Linen Berasal dari tanaman rami, linen menjadi serat paling mahal serta dalam industri padat karya hanya diproduksi dalam skala kecil. Terdiri dari selulosa, pektin, abu serta jaringan kayu menjadikan bahan ini memberikan rasa sejuk dan segar saat cuaca panas. Linen adalah serat yang kuat tapi elastisitasnya buruk sehingga mudah kusut. Saat dicuci, seratnya menjadi halus. Selain itu bahan ini mempunyai daya serap baik, memberikan rasa sejuk saat dipakai, kebal serangan ngengat, tapi mudah rusak oleh jamur serya keringat. Bahan ini dibuat untuk pakaian seperti rok, kemeja, serta setelan atau bisa juga perabot seperti taplak meja, sprei, bahan koper dan kanvas. Dalam penggunaannya, linen umumnya dicampur dengan serat kapas. Wol Serat wol berasal dari kulit domba bersifat kasar dan berkerut. Jenis domba juga mempengaruhi dari variasi seratnya. Biasanya, serat wol yang lembut serta hangat cenderung mempunyai sisik yang banyak di permukaannya. Tampilannya lebih kusam kalau dibandingkan kadar serat wol yang lebih sedikit. Bahan wol bersifat higroskopis atau mudah menyerap kelembaban, tampilannya berkerut, serta tahan pada listrik statis. Sehingga dalam penggunaannya, wol banyak dibuat untuk bahan jaket, sweater, topi, dan karpet. Sutera Bahan Sutera terdiri dari benang halus yang berasal dari ulat ngengat atau ulat sutera yang komposisinya berisi protein. Sutera berstruktur prisma yang bisa membiaskan cahaya dari berbagai sudut hingga terlihat mengkilap. Bahan tersebut bersifat tidak licin, lembut, ringan, kuat, elastisitas sedang, mudah rusak karena terkena paparan sinar matahari atau serangga. Sutera banyak dipakai pada kemeja, dasi, blus, gaun formal, piyama, pakaian dalam sampai pakaian untuk kalangan high-mode. Sementara untuk perabotan, bahan ini dipakai untuk hiasan dinding. Rayon Rayon terbuat dari polimer alami terbuat dari serat selulosa, Tapi bukan diketagorikan serat sintetis ataupun serat alami. Karakteristiknya lembut, halus, daya serap tinggi serta berkilau. Dalam pembuatannya, bahan yang dibuat untuk pakaian seperti blus, gaun, jaket, pelapis jas. Rayon juga bisa untuk perabotan contohnya sprei, handuk, selimut dan jendela. Nilon Zat pembentuk serat nilon merupakan poliamida sintetis rantai panjang yang terdiri dari unsur-unsur contohnya karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen. Lalu, gabungan itu dibentuk menjadi serat. Serat ini mempunyai karakteristik yang tangguh, elastisitas tinggi, termoplastik, mempunyai sifat kilau hingga kusam, tahan pada jamur dan serangga. Nilon dipakai untuk pakaian seperti stoking, celana dalam dan legging. Sementara untuk perabot dipakai untuk parasut, tali, kantung udara, dan selang. Polyester Polyester terbentuk dari polimer sintetik rantai panjang terdiri dari unsur dasar karbon, oksigen serta hirogen yang dipolimerisasikan. Bersifat termoplastik, kuat serta tidak menyerap, maka bahan ini dipakai untuk kemeja, jaket dan topi. Selain itu, polyester dipakai untuk perabot rumah tangga contohnya furnitur berlapis, seprai, selimut, dan sabuk pengaman. Spandeks Spandeks terbuat dari poliuretan tersegmentasi yang unsur dasarnya berasal dari nitrogen, hidrogen, karbon dan oksigen lalu membentuk rantai panjang. Sifatnya sangat elastis, nyaman serta retensi yang tinggi sehingga tahan lama. Bahan spandeks banyak dipakai untuk kaus kaki, pakaian renang, pakaian aerobik, legging, serta lainnya. Akrilik Terbentuk dari akrilonitril, akrilik mempunyai rantai panjang dari proses campuran unsur karbon, hidrogen serta nitrogen yang rumit. Ciri-ciri mirip dengan kain wol yang lembut sehingga sering disebut imitasi wol. Bentuknya retentif serta daya elastistasnya tinggi. Akrilik banyak dipakai sebagai pelapis sofa dan kursi karena tahan sobek serta tahan lama. Sifat Serat Tekstil Sifat-sifat bahan katun adalah bersifat hidroskopis atau menyerap air, mudah kusut, kenyal, dalam keadaan basah kekutannya bertambah lebih kurang 25%, dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi. Katun linen tersebut mengandung lilin, oleh sebab itu tidak perlu dikanji. Katun lenan ini tidak tahan chloor. Sementara rayon lebih licin dan mengkilap, tidak menghisap debu dan kotoran, karna kotoran itu melekat hanya pada permukaan bahan saja. Sedangkan sintetis sifatnya tidak jauh berbeda dengan katun lainnya. Bahan wol memiliki sifat sangat kenyal hingga tidak mudah kusut, bila wol dipanaskan akan menjadi lunak karena kenyalnya berkurang. Wol bersifat mengikat dan panas, karena serabut wol keriting. Udara dalam pori-pori wol bertahan, bila dipakai dapat mengantarkan panas, wol tidak tahan akan ngengat. Bahan sutera memiliki sifat lembut, licin dan berkilap, kenyal dan kuat. Dalam keadaan basah sutera berkurang kekuatannya 15%. Bahan sutera tahan ngengat, banyak menghisap air dan bila dipakai memberi rasa sejuk. Dacron, polyester dan nylon Bahan tekstil ini apabila dicuci cepat menjadi kering, tidak kusut jadi tidak perlu di setrika, kuat dan tahan lama dipergunakan, lebih tahan panas. Golongan Serat Tekstil Serat tumbuhan/serat pangan biasanya tersusun atas selulosa, semiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang dari selulosa adalah mudah menyerap air higroskopis, mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran menimbulkan bau dan arang seperti terbakar. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain rami. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat Protein Serat tekstil yang mengandung gugus kimia protein yang utama diproduksi adalah Serat sutera Serat wool Sifat umum serat protein adalah sangat mudah menyerap air higroscopis dibanding serat kapas, karena moisture regain serat kapas 8,5% sedangkan moisture regain serat sutera 11-12% dan wool 16%. Jika dilakukan uji pembakaran akan menimbukan abu hitam rapuh mengarang berkerikil, dan bau pembakarannya seperti rambut terbakar, nyala apinya cepat terambat. Demikianlah artikel dari tentang Apa itu Serat Tekstil Pengertian, Produksi, Jenis, Sifat, Golongan, Protein, Sejarah Perkembangan semoga bermanfaat

jenis tekstil dapat berasal dari serat berikut ini kecuali